10 Perang dengan Korban Jiwa Terbanyak yang Pernah Ada


10. Pemberontakan Dungan (Tiongkok) - 1862–1877


Pemberontakan Dungan adalah sebuah perang etnis yang terjadi pada abad ke-19 di Tiongkok. Perang ini disebut juga Perang Minoritas Hui. Masalah awalnya adalah karena pemberontakan Taiping menyebabkan dinasti Qing menaikkan pajak di wilayah ini sehingga menimbulkan keresahan di antara rakyat. Kemudian beredarlah rumor bahwa pemerintah Qing akan membantai penduduk Xinjiang seperti yang mereka lakukan di Gansu dan Shaanxi. Maka kaum Muslim Hui mulai memperkuat diri dengan bantuan Turki, Kazakstan, Uighur, dan Kirgistan.

Pemberontakan semakin meluas hingga menguasai kota-kota tetangga. Pemerintahan Qing yang sudah lemah oleh pemberontakan Taiping semakin terdesak oleh pemberontak Muslim, namun Rusia kini merasa terancam dengan bangkitnya kekuatan Muslim di perbatasan hingga memutuskan untuk membantu Qing melawan Muslim. Gabungan Qing dan Rusia berhasil membalik keadaan hingga akhirnya pemberontakan Muslim gagal.

KORBAN TEWAS : +8.000.000–20.770.000


9. Penaklukan Benua Amerika - 1492–1691

Ekspedisi Columbus mendarat di pulau-pulau di daerah Laut Karibia pada tahun 1492, yang diikuti oleh penjelajahan dan kolonisasi besar-besaran oleh bangsa Eropa di Kepulauan Karibia, dan di daratan Amerika mulai awal abad ke-16. Pada akhirnya seluruh belahan bumi barat akan dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa, yang mengakibatkan perubahan besar pada alam, populasi, serta flora dan fauna di Amerika. Bangsa-bangsa Eropa bermigrasi secara besar-besaran ke Amerika. Pada abad ke-19 saja 50 juta orang meninggalkan Eropa menuju Amerika. 

KORBAN TEWAS : +8.400.000


8. Pemberontakan An Shi (Tiongkok) - 755–763


Pemberontakan An Shi terjadi di Tiongkok selama era Dinasti Tang, dari 16 Desember 755 hingga 17 Februari 763. Pemberontakan ini juga dikenal sebagai Pemberontakan Tianbao. Istilah Pemberontakan An Lushan juga digunakan. Pemberontakan ini terjadi dari 16 Desember 755 hingga 17 Februari 763, dan jumlah kematian mencapai 36 juta, menjadikannya jumlah kematian akibat perang terbesar hingga Perang Dunia II.

KORBAN TEWAS : 13.000.000–36.000.000


7. Perang Dunia I - 1914–1918


Perang Dunia I adalah sebuah perang global terpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini sering disebut Perang Dunia atau Perang Besar sejak terjadi sampai dimulainya Perang Dunia II pada tahun 1939, dan Perang Dunia Pertama atau Perang Dunia I setelah itu. Perang ini melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu (berdasarkan Entente Tiga yang terdiri dari Britania Raya, Perancis, dan Rusia) dan Blok Sentral (terpusat pada Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia; namun saat Austria-Hongaria melakukan serangan sementara persekutuan ini bersifat defensif, Italia tidak ikut berperang).

KORBAN TEWAS : +20.000.000


6. Pemberontakan Taiping (Tiongkok) - 1850–1864


Pemberontakan Taiping adalah suatu pemberontakan besar atau perang saudara di Tiongkok yang berlangsung dari tahun 1850 hingga 1864, yang mana merupakan pertarungan antara Dinasti Qing yang dipimpin oleh suku Manchu dan gerakan milenarianisme Kristen dari Kerajaan Surgawi Perdamaian. Pemberontakan Taiping dimulai di provinsi barat daya Guangxi ketika para pejabat setempat meluncurkan kampanye penindasan terhadap suatu sekte Kristen yang dikenal sebagai Komunitas Penyembah Allah; komunitas tersebut dipimpin oleh Hong Xiuquan, seseorang yang meyakini dirinya sebagai adik laki-laki Yesus Kristus. Peperangan tersebut sebagian besar berlangsung di provinsi Jiangsu, Zhejiang, Anhui, Jiangxi, dan Hubei, tetapi selama 14 tahun peperangan, pasukan Taiping telah memasuki semua provinsi dari Tiongkok pada umumnya selain Gansu. Peperangan tersebut merupakan yang terbesar di Tiongkok sejak penaklukan Qing pada tahun 1644, dan dipandang sebagai salah satu perang paling berdarah dalam sejarah manusia, perang saudara paling berdarah, dan konflik terbesar di abad ke-19 dengan perkiraan jumlah korban yang meninggal dunia antara 20-70 juta orang, serta jutaan lainnya tergusur dari kediamannya.

KORBAN TEWAS : 20.000.000–100.000.000


5. Penaklukan Ming oleh Qing - 1616–1662


Penaklukan Ming oleh Qing, juga dikenal sebagai transisi Ming-Qing dan penaklukan Manchu atas Tiongkok, merupakan periode konflik antara dinasti Qing, yang didirikan oleh keluarga Manchu Aisin Gioro di Manchuria. Menjelang penaklukan Qing, tahun 1618, pemimpin Aisin Gioro Nurhaci menugaskan sebuah dokumen berjudul Tujuh Keluhan, yang disebutkan keluhan terhadap Ming dan mulai memberontak terhadap dominasi mereka.

KORBAN TEWAS : 25.000.000


4. Perang Sino-Jepang Kedua - 1937–1945

 
 Perang Tiongkok-Jepang Kedua (7 Juli 1937 sampai 9 September 1945) adalah perang besar antara Tiongkok dan Jepang, sebelum dan selama Perang Dunia II. Perang ini adalah perang Asia terbesar pada abad ke-20.

Walaupun kedua negara telah sebentar-sebentar berperang sejak tahun 1931, perang berskala besar baru dimulai sejak tahun 1937 dan berakhir dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945. Perang ini merupakan akibat dari kebijakan imperialis Jepang yang sudah berlangsung selama beberapa dekade. Jepang bermaksud mendominasi Tiongkok secara politis dan militer untuk menjaga cadangan bahan baku dan sumber daya alam yang sangat banyak dimiliki Tiongkok. Pada saat yang bersamaan, kebangkitan nasionalisme Tiongkok dan kebulatan tekad membuat perlawanan tidak bisa dihindari. Sebelum tahun 1937, kedua pihak sudah bertempur dalam insiden-insiden kecil dan lokal untuk menghindari perang secara terbuka. Invasi Manchuria oleh Jepang pada tahun 1931 dikenal dengan nama Insiden Mukden. Bagian akhir dari penyerangan ini adalah Insiden Jembatan Marco Polo tahun 1937 yang menandai awal perang besar-besaran antara kedua negara.

KORBAN TEWAS : 25.000.000


3. Perang Tiga Negara (Tiongkok) - 184–280


Dinasti Han mengalami kemerosotan sejak tahun 100 karena kaisar-kaisar penguasa yang tidak cakap memerintah dan pembusukan di dalam birokrasi pemerintahan. Beberapa pemberontakan petani pecah sebagai bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap kekaisaran. Namun ketidakmampuan kaisar lebih parah dipergunakan oleh para kasim untuk mengkonsolidasikan kekuasaan di tangan mereka. Penghujung Dinasti Han memang adalah sebuah masa yang didominasi oleh pemerintahan kasim.

Parang penguasa daerah mendirikan kekuatan mereka sendiri dan memperkuat daerahnya hingga akhirnya bertahan tiga keluarga; yaitu Cao di utara, Liu di barat dan Wu di timur. Ironisnya tidak ada satupun dari keluarga mereka yang berhasil menyatukan dinasti hingga keluarga Sima berhasil menaklukan seluruh dinasti dan mengangkat dirinya sebagai Kaisar Jin.

KORBAN TEWAS : 36.000.000–40.000.000


2. Penaklukan Mongol - 1206–1324


Ekspansi Mongol adalah sebuah ekspansi besar bangsa Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan untuk menaklukkan wilayah Eurasia pada awal abad ke-13. Dengan mengendarai kuda-kuda kekar, Genghis Khan bersama pasukannya berhasil menebarkan teror di Benua Eurasia selama lebih dari 1 dasawarsa.

Genghis Khan pertama kali mengarahkan perhatiannya kepada orang Tartar. Setelah mengalahkan mereka, ia beralih ke selatan, yaitu ke Tiongkok, ketika Dinasti Song sedang berada di ambang kehancuran dan oleh karena itu, menjadi sasaran jarahan bagi orang-orang Mongol. Genghis merebut Beijing pada tahun 1214 dan segera menduduki sebagian besar wilayah Tiongkok dan mendirikan Dinasti Yuan. Tahun 1219, ia menoleh ke Barat (Eropa), yaitu ke wilayah-wilayah yang belum pernah mendengar tentang penaklukan-penaklukan yang dilakukannya.

Gerombolan Mongol menerjang Eropa setelah berhasil menundukkan kawasan Asia Timur Laut. Mereka mengalahkan Rusia, menghancurkan Kekaisaran Persia, mencaplok Polandia dan Hongaria serta mengancam seantero Eropa. Selama delapan tahun berikutnya Genghis menciptakan kekaisaran berdampingan terbesar yang belum pernah disaksikan dunia.

Cara dan tujuan Ekspansi Genghis Khan berbeda dengan kaisar-kaisar sebelumnya. Ia menghancurkan apa saja di depan mata, tanpa pandang bulu. Ia menyerang bukan untuk memerintah, melainkan untuk menjarah, memerkosa, dan menculik gadis-gadis untuk mereka bawa ke negerinya, hal inilah yang membuatnya ditakuti di seluruh Eurasia.

Secepat mereka datang, secepat itu pula mereka meninggalkan negara-negara yang ditaklukkannya. Karena wilayah yang terlalu luas dan sistem pemerintahan yang mengandalkan satu orang pemimpin, maka begitu Genghis Khan meninggal, keturunannya saling berebut kekuasaan dan mereka meninggalkan ekspansi mereka di Eropa untuk kembali ke Mongolia berebut kekuasaan dengan saudara-saudara mereka.

KORBAN TEWAS : 40.000.000–70.000.000


1. Perang Dunia II - 1939–1945


Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat menjadi PDII atau PD2), adalah sebuah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia —termasuk semua kekuatan besar—yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan "perang total", negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer. Ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang ini memakan korban jiwa diatas 50 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia
 
KORBAN TEWAS :  60.000.000–65.000.000


SUMBER : 
List of wars by death toll with over 1,000,000 deaths (Wikipedia)
Google Images
10 Perang dengan Korban Jiwa Terbanyak yang Pernah Ada 10 Perang dengan Korban Jiwa Terbanyak yang Pernah Ada Reviewed by Unknown on 10:34:00 PM Rating: 5
Powered by Blogger.